24 Maret 2011 — La An
Berbicara tentang El Nino, La Nina serta IOD benar-benar tidak ada habisnya… hal ini ya karena fenomena-fenomena itu memiliki dampak yang cukup besar terhadap kondisi lingkungan dan social di Indonesia. Dampak-dampak itu bias bersifat positif maupun bersifat negative. Tapi biasanya untuk saat-saat ini hanya dampak negative yang serinmg di dengung-dengungkan… ya biasalah…
Saat ini saya akan memcoba menulis tahun-tahun kejadian El Nino, La Nina, IOD positif, dan IOD negatif. Isu ini saya coba angkat karena masih ada beberapa penulis lepas yang sekedar mengutip informasi tanpa mengecek kembali kebenaran dari informasi tersebut. ENSO merupakan pola berulang dari variabilitas iklim di bagian timur samudera Pasifik yang ditandai dengan anomali temperatur permukaan laut (penghangatan permukaan laut menggambarkan kejadian El Nino sedangkan pendinginan permukaan laut menggambarkan kejadian La Nina) serta anomali Sea level pressure (Southern Oscillation). Perlu diingatkan kembali bahwa kejadian El Nino dicirikan oleh PENGHANGATAN SUHU PERMUKAAN LAUT DI SAMUDERA PASIFIK BAGIAN TENGAH DAN MEMBENTUK SUATU KOLAM HANGAT YANG BEREFEK PADA PENDINGINAN SUHU PERMUKAAN LAUT DI LAUTAN INDONESIA sedangkan kejadian La Nina dicirikan oleh PENDINGINAN SUHU PERMUKAAN LAUT DI SAMUDERA PASIFIK BAGIAN TENGAH DAN KOLAM HANGATNYA BERPINDAH KE BAGIAN BARAT SAMUDERA PASIFIK (DISEKITAR LAUTAN INDONESIA) YANG BEREFEK PADA PENGHANGATAN SUHU PERMUKAAN LAUT DI LAUTAN INDONESIA. IOD dicirikan oleh adanya zona gradien perbedaan suhu permukaan laut yang kuat di wilayah ekuatorial samudera hindia. IOD positif dicirikan oleh MENGHANGATNYA SUHU PERMUKAAN LAUT DI SEKITAR BENUA AFRIKA DAN MENDINGINNYA SUHU PERMUKAAN LAUT DI SEKITAR PULAU SUMATERA. Sedangkan IOD negatif dicirikan oleh MENDINGINNYA SUHU PERMUKAAN LAUT DI SEKITAR BENUA AFRIKA DAN MENGHANGATNYA SUHU PERMUKAAN LAUT DI SEKITAR PULAU SUMATERA. Kondisi ini harus di ingat dan jangan di balik-balik. Beberapa tulisan mengartikan kondisi hangat (warm even) di samudera pasifik juga diartikan kondisi hangat di lautan Indonesia, padahal saat disana itu panas, ya disini dingin…
OK, sekarang kita ngomongin tahun-tahun kejadian El Nino, La Nina, IOD positif, dan IOD negatif tersebut. Tahun-tahun kejadian El Nino, La Nina, IOD positif, dan IOD negatif biasanya sama untuk masing-masing institusi di dunia walaupun cara pengklasifikasian dan tingkat kekuatannya berbeda-beda. Ada banyak cara untuk menentukan waktu kejadian El Nino dan La Nina, tetapi untuk menentukan kejadian IOD hanya menggunakan satu metode yaitu dengan memantau nilai Dipole mode Index (DMI). Klo untuk ENSO bisa menggunakan indeks-indeks SOI, MEI, Nino3.4 Index, Nino3 Index, dan ONI. Berdasarkan indeks-indeks tersebut maka mencoba memperlihatkan tahun-tahun kejdiannya dalam tabel di bawah. Semoga bermanfaat dan berguna bagi yang membutuhkannya
Ini adalah tahun-tahun kejadian El Nino, La Nina, IOD positif dan IOD negatif berdasarkan analisis dari Mayers et al. (2007).
Keterangan: Tahun setelah 1998 secara resmi belum diklasifikasikan karena masih kesulitan dalam menghilangkan efek perubahan iklim
Sedangkan di bawah adalah tahun-tahun kejadian El Nino dan La Nina berdasarkan kondisi ONI. klasifikasinya El Nino atau La Nina lemah bila nilai anomali ONI o,5-0,9. El Nino atau La Nina sedang bila nilai anomali ONI 1,0-1,4. El Nino atau La Nina kuat bila nilai anomali ONI lebih besar dari 1,5 (KOUSKY AND HIGGINS, 2007), (gambar, double klik untuk memperbesar)
sedangkan yang dibawah adalah tahun-tahun kejadian El Nino dan La Nina berdasarkan suhu permukaan laut Japan Meteorological Agency (JMA) yang ditentukan oleh Floroda State University
Berbicara tentang El Nino, La Nina serta IOD benar-benar tidak ada habisnya… hal ini ya karena fenomena-fenomena itu memiliki dampak yang cukup besar terhadap kondisi lingkungan dan social di Indonesia. Dampak-dampak itu bias bersifat positif maupun bersifat negative. Tapi biasanya untuk saat-saat ini hanya dampak negative yang serinmg di dengung-dengungkan… ya biasalah…
Saat ini saya akan memcoba menulis tahun-tahun kejadian El Nino, La Nina, IOD positif, dan IOD negatif. Isu ini saya coba angkat karena masih ada beberapa penulis lepas yang sekedar mengutip informasi tanpa mengecek kembali kebenaran dari informasi tersebut. ENSO merupakan pola berulang dari variabilitas iklim di bagian timur samudera Pasifik yang ditandai dengan anomali temperatur permukaan laut (penghangatan permukaan laut menggambarkan kejadian El Nino sedangkan pendinginan permukaan laut menggambarkan kejadian La Nina) serta anomali Sea level pressure (Southern Oscillation). Perlu diingatkan kembali bahwa kejadian El Nino dicirikan oleh PENGHANGATAN SUHU PERMUKAAN LAUT DI SAMUDERA PASIFIK BAGIAN TENGAH DAN MEMBENTUK SUATU KOLAM HANGAT YANG BEREFEK PADA PENDINGINAN SUHU PERMUKAAN LAUT DI LAUTAN INDONESIA sedangkan kejadian La Nina dicirikan oleh PENDINGINAN SUHU PERMUKAAN LAUT DI SAMUDERA PASIFIK BAGIAN TENGAH DAN KOLAM HANGATNYA BERPINDAH KE BAGIAN BARAT SAMUDERA PASIFIK (DISEKITAR LAUTAN INDONESIA) YANG BEREFEK PADA PENGHANGATAN SUHU PERMUKAAN LAUT DI LAUTAN INDONESIA. IOD dicirikan oleh adanya zona gradien perbedaan suhu permukaan laut yang kuat di wilayah ekuatorial samudera hindia. IOD positif dicirikan oleh MENGHANGATNYA SUHU PERMUKAAN LAUT DI SEKITAR BENUA AFRIKA DAN MENDINGINNYA SUHU PERMUKAAN LAUT DI SEKITAR PULAU SUMATERA. Sedangkan IOD negatif dicirikan oleh MENDINGINNYA SUHU PERMUKAAN LAUT DI SEKITAR BENUA AFRIKA DAN MENGHANGATNYA SUHU PERMUKAAN LAUT DI SEKITAR PULAU SUMATERA. Kondisi ini harus di ingat dan jangan di balik-balik. Beberapa tulisan mengartikan kondisi hangat (warm even) di samudera pasifik juga diartikan kondisi hangat di lautan Indonesia, padahal saat disana itu panas, ya disini dingin…
OK, sekarang kita ngomongin tahun-tahun kejadian El Nino, La Nina, IOD positif, dan IOD negatif tersebut. Tahun-tahun kejadian El Nino, La Nina, IOD positif, dan IOD negatif biasanya sama untuk masing-masing institusi di dunia walaupun cara pengklasifikasian dan tingkat kekuatannya berbeda-beda. Ada banyak cara untuk menentukan waktu kejadian El Nino dan La Nina, tetapi untuk menentukan kejadian IOD hanya menggunakan satu metode yaitu dengan memantau nilai Dipole mode Index (DMI). Klo untuk ENSO bisa menggunakan indeks-indeks SOI, MEI, Nino3.4 Index, Nino3 Index, dan ONI. Berdasarkan indeks-indeks tersebut maka mencoba memperlihatkan tahun-tahun kejdiannya dalam tabel di bawah. Semoga bermanfaat dan berguna bagi yang membutuhkannya
Ini adalah tahun-tahun kejadian El Nino, La Nina, IOD positif dan IOD negatif berdasarkan analisis dari Mayers et al. (2007).
IOD negatif | IOD Normal | IOD positif | |
El Niño | 1930 | 1877 1888 1899 1911 1914 1918 1925 1940 1941 1965 1986 1987 | 1896 1902 1905 1923 1957 1963 1972 1982 1991 1997 |
Normal | 1880 1958 1968 1974 1980 1985 1989 1992 | 1881 1882 1883 1884 1895 1898 1901 1904 1907 1908 1912 1915 1920 1921 1927 1929 1931 1932 1934 1936 1937 1939 1943 1947 1948 1951 1952 1953 1956 1959 1960 1962 1966 1969 1976 1979 1990 1993 1995 | 1885 1887 1891 1894 1900 1913 1919 1926 1935 1944 1945 1946 1961 1967 1977 1983 1994 |
La Niña | 1906 1909 1910 1916 1917 1928 1933 1942 1950 1975 1981 | 1878 1879 1886 1889 1890 1892 1893 1897 1903 1922 1924 1938 1949 1954 1955 1964 1970 1971 1973 1978 1984 1988 1996 1998 |
Sedangkan di bawah adalah tahun-tahun kejadian El Nino dan La Nina berdasarkan kondisi ONI. klasifikasinya El Nino atau La Nina lemah bila nilai anomali ONI o,5-0,9. El Nino atau La Nina sedang bila nilai anomali ONI 1,0-1,4. El Nino atau La Nina kuat bila nilai anomali ONI lebih besar dari 1,5 (KOUSKY AND HIGGINS, 2007), (gambar, double klik untuk memperbesar)
El Niño | La Niña | ||||
Lemah | Sedang | Kuat | Lemah | Sedang | Kuat |
1951 | 1986 | 1957 | 1950 | 1954 | 1955 |
1963 | 1987 | 1965 | 1956 | 1964 | 1973 |
1968 | 1994 | 1972 | 1962 | 1970 | 1975 |
1969 | 2002 | 1982 | 1967 | 1998 | 1988 |
1976 | 1991 | 1971 | 1999 | ||
1977 | 1997 | 1974 | 2007 | ||
2004 | 2009 | 1984 | 2010 | ||
2006 | 1995 | ||||
2000 |
sedangkan yang dibawah adalah tahun-tahun kejadian El Nino dan La Nina berdasarkan suhu permukaan laut Japan Meteorological Agency (JMA) yang ditentukan oleh Floroda State University
Fase Dingin | Fase netral | Fase hangat |
---|---|---|
1869 1870 1871 1872 1873 1874 1875 1886 1889 1892 1893 1903 1906 1908 1909 1910 1916 1922 1924 1938 1942 1944 1949 1954 1955 1956 1964 1967 1970 1971 1973 1974 1975 1988 1998 1999 2007 2010 | 1876 1878 1879 1881-1885 1887 1890 1891 1894 1895 1897 1898 1900 1901 1907 1912 1914 1915 1917 1919 1920 1921 1923 1926 1927 1928 1931-1937 1939 1941 1943 1945-1948 1950 1952 1953 1958-1962 1966 1968 1977-1981 1983 1984 1985 1989 1990 1992-1996 2000 2001 2003-2005 2008 | 1868 1877 1880 1888 1896 1899 1902 1904 1905 1911 1913 1918 1925 1929 1930 1940 1951 1957 1963 1965 1969 1972 1976 1982 1986 1987 1991 1997 2002 2006 2009 |